Pada postingan kedua hari ini, saya akan posting mengenai Night Shoot Photography, yaitu tentang Slow Speed Photography. Slow speed photography adalah memotret dengan speed yang rendah, dengan speed yang rendah, maka akan menghasilkan sebuah motion blur suatu benda. Misalnya kalau kita memotret kilatan lampu mobil, maka lampu mobil tersebut akan berubah menjadi seberkas garis lurus yang berwarna sesuai dengan lampu dari mobil yang kita potret. Alat utama yang perlu disiapkan untuk Slow Speed Photography ini adalah kamera (sudah pasti), lensa (jelas), dan juga tripod. Berikut ini beberapa hasil dari slow speed photography yang pernah saya coba.
Foto yang pertama, saya ambil disalah satu pinggiran Jl. Slamet Riyadi, disebuah halte bus. POI yang saya tampilkan difoto tersebut adalah kilatan lampu mobil, lampu jalan, dan juga kedua kaki salah satu bapak tukang becak yang kebetulan ada di halte pada waktu itu, dengan menggunakan foreground lantai halte dan juga jalan raya. Data speed 6s, f8, ISO100 pada focal length paling lebar dari lensa kit saya, yaitu 18mm. Speed yang saya gunakan sangat rendah, yaitu 6 detik. Dengan speed sebesar 6 detik, hal utama yang harus dihindari adalah shake pada kamera, jadi tidak memungkinkan untuk saya memotret dengan menahan kamera menggunakan tangan seperti biasanya. Oleh karena itu saya menggunakan tas kamera saya (karena peralatan masih minimalis :D). Untuk mengurangi shake pada kamera saat tombol shutter ditekan, maka saya menggunakan timer 2 detik. Timer cukup membantu kalau kita tidak mempunyai kabel shutter release untuk menekan tombol rana pada kamera. Untuk flare lampu jalan, saya memang sengaja membuatnya, untuk menambah keartistikan foto tersebut. Flare seperti itu bisa dibuat dengan perpaduan antara ISO dan juga nilai f. ISO 100 dan juga rentang nilai f besar (8 keatas) membantu untuk menciptakan flare pada lampu (CMIIW), silakan bereksperimen dengan kamera dan lensa masing-masing :D.
Foto kedua, masih dihari yang sama tapi berbeda spot. Kali ini saya memotret di pasar Ngarsopuro, dekat keraton Mangkunegaran. Masih tas-pod, saya mencoba mengambil POI yang sedikit berlawanan, yaitu mobil dan becak, kemudian ditengahnya saya beri ornamen slow speed dari motor yang kebetulan lewat. Data speed 2s, f3.5, ISO100, focal length 20mm, masih menggunakan lensa kit. Speed lebih cepat daripada foto yang pertama, nilai f juga lebih kecil, dan flare yang terbentuk tidak sebaik pada foto yang pertama karena bukaan f terlalu lebar. Dari kedua foto tersebut bisa kita bandingkan, dengan menggunakan setingan ISO dan f yang berbeda, maka flare yang dihasilkanpun juga berbeda.
Sekian postingan tentang Slow Speed Photography kali ini, semoga bisa dinikmati..
No comments:
Post a Comment